Perkembangan anak mengacu pada perubahan fisik, bahasa, pikiran, dan emosi yang terjadi pada diri anak sejak lahir hingga awal masa dewasa. Selama proses ini, si kecil akan berkembang dari ketergantungan pada orang tua menjadi lebih mandiri.
Sebagai orang tua, penting bagi Moms untuk mengamati dan memantau perkembangan anak demi memastikan bahwa perkembangannya ideal. Bersama psikolog anak, Alethea Amyra, S.Psi, M.Psi, mari kenali jenis-jenis perkembangan anak dalam artikel ini!
Apa yang dimaksud dengan perkembangan anak?
Perkembangan anak merupakan rangkaian perubahan yang terjadi pada anak. Hal ini mencakup aspek fisik, emosional, pikiran, dan linguistik yang terjadi sejak lahir hingga awal masa dewasanya nanti.
Perkembangan anak dipengaruhi banyak faktor, salah satunya genetik yang membuat setiap anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda. Selain genetik, perkembangan anak juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan (eksternal).
Mengapa penting untuk memantau perkembangan anak?
Penting bagi orang tua untuk memantau jenis perkembangan anak, terutama di usia dini (3-5 tahun pertama) yang membentuk pondasi perkembangan anak di masa depan. Sebab, jika orang tua sadar akan perkembangan anak, maka orang tua akan semakin memahami bagaimana cara membimbing anak untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
“Penting juga untuk memantau perkembangan anak supaya orang tua tahu kalau ada keterlambatan atau gangguan perkembangan biar lebih responsif terhadap pengobatan. Kalau terlambat, pengobatan tidak akan mudah,” ujar Alethea.
Apa yang terjadi jika perkembangan anak terlambat/terganggu?
Moms perlu memperhatikan fase tumbuh kembang anak dari usia 0-5 tahun. Sebab, selama masa golden age ini, si kecil mulai mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus, berbahasa, serta kecerdasannya.
Jika perkembangan anak terlambat atau terganggu, penting bagi orang tua untuk memahami risiko keterlambatan tumbuh kembang anak, sekaligus cara menyikapinya dengan tepat. Sebab, perkembangan anak yang terlambat dapat membuat anak nantinya sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, tuntutan akademik, dan kemandirian yang dicapai anak seusianya.
“Dampak jangka panjangnya juga cukup signifikan. Ada anak yang perkembangannya terlambat, misalnya usia delapan tahun tapi mental tiga tahun. Kalau orang tua tidak sadar, akan dimasukkin ke sekolah biasanya, kan, kasihan belajar di luar kemampuan dia. Ini yang perlu dideteksi dini,” jelas Alethea.
Alethea menyebut bahwa setidaknya ada empat jenis perkembangan anak yang penting untuk Moms perhatikan, yaitu:
1. Perkembangan motorik
Perkembangan motorik anak ada yang kasar dan halus. Motorik kasar mengacu pada kegiatan yang menggunakan otot besar, misalnya sepeda, main trampolin, dan sebagainya. Sedangkan, motorik halus adalah kemampuan anak menggunakan gerakan-gerakan halus, misalnya menggambar atau berkebun.
2. Perkembangan linguistik
Kemampuan anak dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, idealnya tumbuh pesat selama masa prasekolah atau mulai usia 1-5 tahun. Moms bisa mendeteksi adanya keterlambatan atau gangguan pada faktor perkembangan lain dengan memperhatikan kemampuan berbahasa anak.
Jika si kecil mengalami perkembangan linguistik yang terhambat, ia mungkin juga mengalami keterlambatan di aspek lain, seperti sensori motorik, psikologis, hingga kognitif. Untuk mendukung perkembangan linguistik anak, Moms bisa memperbanyak story telling, role playing, baca buku bergambar, aktivitas labelling (menamai) benda, dan sebagainya.
3. Perkembangan kognitif
Fokus perkembangan kognitif pada anak adalah kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Ada beberapa tahapan perkembangan kognitif anak, yaitu tahap sensorimotor (0-24 bulan), pra operasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (sejak usia 11 tahun). Untuk membantu anak mengonstruksi pikiran, Moms bisa memberi stimulasi seperti mengategorikan benda berdasarkan bentuk warna, baca buku, dan sebagainya.
4. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial berkaitan dengan perubahan dalam relasi anak dengan orang lain, emosi, dan kepribadiannya. Aspek perkembangan ini tidak hanya fokus pada interaksi anak dengan orang lain, namun juga mencakup perkembangan anak dalam mengekspresikan emosi.
Untuk membantu perkembangan sosial anak, Moms bisa membacakan cerita dan bertanya kepada anak tentang karakter dalam cerita tersebut. “Bisa juga mengajarkan kerja sama dengan cara melibatkan anak dalam permainan yang ada timnya, pretend play, permainan pakai kartu emosi yang ada ekspresi wajah, dan sebagainya,” ujar Alethea.
Moms, itulah jenis-jenis perkembangan anak yang penting untuk diperhatikan. Selain membantu anak dalam beraktivitas, Moms juga perlu mendukung tumbuh kembang anak melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi. Salah satunya bisa dilakukan dengan memberikan anak Indomilk UHT Kids.
Dengan kandungan kalsium, vitamin D, dan fosfor, Indomilk UHT Kids bantu memenuhi nutrisi untuk memaksimalkan perkembangan anak, yang dapat mendukung pertumbuhan tulang serta aman untuk gigi anak. Berbagai manfaat lengkap tersebut membuat Indomilk UHT Kids dapat membantu anak menjadi seseorang yang aktif dan percaya diri selama tumbuh kembangnya!